Sukun memang populer bisa mengobati berbagai penyakit sejak dahulu kala. Selain buahnya yang dapat digunakan, daun sukun juga dapat mengobati penyakit asam urat.
Beberapa zat alami yang terkandung di dalam daun sukun, seperti asam hidrosinat, tanin, riboflavin, sampai asetilcolin berguna untuk melawan sumber penyakit yang berbahaya. Tidak hanya untuk mengatasi penyakit asam urat, daun sukun juga dapat mengobati penyakit diabetes dan ginjal.
Untuk mengobati asam urat, Anda bisa mengambil kurang lebih daun sukun sebanyak 15 gram, dan rebus hingga mendidih. Namun, harap berhati-hati bagi Anda yang mengidap penyakit maag bila ingin meminum rebusan daun sukun ini.
Bagi Anda yang memiliki penyakit maag, makan dapat menambahkan daun salam, temulawak, atau kunyit. Selain itu, dapat juga mencampurkan daun sukun dengan daun sirsak atau salam.
Jika Anda telah terkena penyakit asam urat, maka dapat minum air rebusan daun sukun sebanyak 3 kali sehari. Tetapi, untuk pencegahan asam urat, air rebusan daun sukun cukup diminum satu sekali sehari.
Sebaiknya rebusan air daun sukun diminum sebelum makan. Tetapi, bagi yang memiliki penyakit maag, sebaiknya minum air rebusan daun sukun satu jam setelah makan.
Hasil yang didapatkan dari minum air rebusan daun sukun ini berbeda-beda untuk tiap orang, tergantung dari tingkat keparahan suatu penyakit. Jika telah sembuh, penderita asam urat dapat tetap minum air rebusan tersebut sebagai maintenance.
Tetapi, selain meminum air rebusan daun tersebut, sebaiknya penderita asam urat menjaga pola makan. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat, misalnya makanan yang berasal dari kacang-kacangan, makanan laut, makanan yang mengandung banyak lemak, seperti hati, babat, ginjal, dan usus.
Selain itu, perbanyak minum air putih supaya metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga dapat membantu pengeluaran purin dari dalam tubuh. Minum 2 liter atau kurang lebih 8 gelas air putih per hari supaya kadar asam urat bisa keluar lewat air seni dan mencegah penumpukan asam urat di ginjal atau kandung kemih.
