Salah satu ruangan di rumah yang memerlukan pasokan energi yang cukup besar adalah dapur. Ada beragam jenis energi yang terbuang di dapur dalam setiap harinya. Mulai dari energi listrik hingga gas. Lemari es atau kulkas merupakan salah satunya. Energi listrik yang dibutuhkan oleh kulkas memang tidak terlalu besar, yaitu hanya berdaya kurang dari 100 watt. Namun, benda elektronik yang satu ini selalu dinyalakan dalam 24 jam.

Energi yang terbuang di dapur memang tergantung dari cara memilihnya. Tetapi, cara pengoperasian peralatan tersebut berpengaruh pula terhadap besarnya energi yang terbuang. Nah, berikut ini ada beberapa tips dalam memilih dan memakai lemari es dengan baik supaya peralatan rumah tangga yang satu ini tidak menguras isi dompet dan energi listrik di rumah.
Perhatikan Kebutuhan Daya Listrik Lemari Es Sebelum Membelinya
Pilih lemari es yang memiliki label hemat energi. Hal ini berlaku pula setiap Anda membeli peralatan listrik lainnya.
Sesuaikan Lemari Es dengan Kebutuhan di Rumah dan Jumlah Anggota Keluarga
Perkiraan per orang dihitung 50 liter. Jika keluarga Anda terdiri dari 4 orang, maka belilah lemari es dengan volume 200 liter.
Pilihan Lemari Es untuk Keluarga dengan Jumlah Besar
Pilih lemari es yang memisahkan lemari pendingin dan freezer untuk mengurangi keperluan daya.
Ganti Lemari Es Lama dengan yang Baru
Lebih baik mengganti lemari es lama dengan yang baru. Anda dapat menghemat listrik sampai 40%. Contoh, lemari es yang diproduksi tahun 1990 - 1992, konsumsi listriknya ada yang mencapai 1100kWh. Sementara lemari es tahun 2008 - 2010 dengan label "Energy Star", konsumsi listriknya cuma 500kWh.
Pilih Lemari Es dengan Fitur De-frost Bila Kulkas Sering Dibuka
Bila lemari es akan sering dibuka, maka pilih yang mempunyai fungsi de-frost untuk mencegah timbulnya bunga es. Walaupun fitur ini memiliki kebutuhan daya listrik yang lebih besar, tetapi jika gunungan es telah terbentuk, maka lemari es akan bekerja lebih keras.
Perhatikan Peletakan Lemari Es
Jangan letakkan lemari es di tempat yang langsung terkena sinar matahari dan tempat yang menghasilkan panas seperti kompor dan lain sebagainya. Selain itu, berikan jarak lemari es minimal 15 cm dari dinding.
Hindari Terlalu Sering Membuka Pintu Lemari Es
Setiap pintu dibiarkan terbuka selama 30 detik, maka diperlukan waktu 30 menit untuk mengembalikan kepada suhu seperti semula.
Set Lemari Es pada Suhu Ideal
Suhu ideal untuk makanan adalah 2 - 4°C dan untuk freezer -15°C. Sebaiknya lemari es tidak diset terlampau dingin.
Ganti Seal atau Karet yang Rusak
Supaya suhu di dalam lemari es bisa terjaga dengan baik, ganti seal atau karet pada pintu lemari es jika sudah rusak.
Jangan Masukkan Makanan yang Masih Panas
Jangan memasukkan makanan yang masih panas ke dalam lemari es untuk mencegah lemari es bekerja terlalu berat.
Maksimalkan Volume Lemari Es
Lemari es yang kosong memerlukan daya listrik yang lebih besar. Oleh karena itu, maksimalkan volume lemari es, tetapi jangan biarkan berantakan. Pasalnya, membuka pintu lemari es akan lebih lama bila isi lemari es tidak teratur.
Matikan Lemari Es Jika Bepergian Lama
Jika Anda bepergian dalam jangka waktu yang lama, maka matikan lemari es. Biarkan dalam kondisi terbuka supaya jamur tidak terbentuk di dalamnya.

Energi yang terbuang di dapur memang tergantung dari cara memilihnya. Tetapi, cara pengoperasian peralatan tersebut berpengaruh pula terhadap besarnya energi yang terbuang. Nah, berikut ini ada beberapa tips dalam memilih dan memakai lemari es dengan baik supaya peralatan rumah tangga yang satu ini tidak menguras isi dompet dan energi listrik di rumah.
Perhatikan Kebutuhan Daya Listrik Lemari Es Sebelum Membelinya
Pilih lemari es yang memiliki label hemat energi. Hal ini berlaku pula setiap Anda membeli peralatan listrik lainnya.
Sesuaikan Lemari Es dengan Kebutuhan di Rumah dan Jumlah Anggota Keluarga
Perkiraan per orang dihitung 50 liter. Jika keluarga Anda terdiri dari 4 orang, maka belilah lemari es dengan volume 200 liter.
Pilihan Lemari Es untuk Keluarga dengan Jumlah Besar
Pilih lemari es yang memisahkan lemari pendingin dan freezer untuk mengurangi keperluan daya.
Ganti Lemari Es Lama dengan yang Baru
Lebih baik mengganti lemari es lama dengan yang baru. Anda dapat menghemat listrik sampai 40%. Contoh, lemari es yang diproduksi tahun 1990 - 1992, konsumsi listriknya ada yang mencapai 1100kWh. Sementara lemari es tahun 2008 - 2010 dengan label "Energy Star", konsumsi listriknya cuma 500kWh.
Pilih Lemari Es dengan Fitur De-frost Bila Kulkas Sering Dibuka
Bila lemari es akan sering dibuka, maka pilih yang mempunyai fungsi de-frost untuk mencegah timbulnya bunga es. Walaupun fitur ini memiliki kebutuhan daya listrik yang lebih besar, tetapi jika gunungan es telah terbentuk, maka lemari es akan bekerja lebih keras.
Perhatikan Peletakan Lemari Es
Jangan letakkan lemari es di tempat yang langsung terkena sinar matahari dan tempat yang menghasilkan panas seperti kompor dan lain sebagainya. Selain itu, berikan jarak lemari es minimal 15 cm dari dinding.
Hindari Terlalu Sering Membuka Pintu Lemari Es
Setiap pintu dibiarkan terbuka selama 30 detik, maka diperlukan waktu 30 menit untuk mengembalikan kepada suhu seperti semula.
Set Lemari Es pada Suhu Ideal
Suhu ideal untuk makanan adalah 2 - 4°C dan untuk freezer -15°C. Sebaiknya lemari es tidak diset terlampau dingin.
Ganti Seal atau Karet yang Rusak
Supaya suhu di dalam lemari es bisa terjaga dengan baik, ganti seal atau karet pada pintu lemari es jika sudah rusak.
Jangan Masukkan Makanan yang Masih Panas
Jangan memasukkan makanan yang masih panas ke dalam lemari es untuk mencegah lemari es bekerja terlalu berat.
Maksimalkan Volume Lemari Es
Lemari es yang kosong memerlukan daya listrik yang lebih besar. Oleh karena itu, maksimalkan volume lemari es, tetapi jangan biarkan berantakan. Pasalnya, membuka pintu lemari es akan lebih lama bila isi lemari es tidak teratur.
Matikan Lemari Es Jika Bepergian Lama
Jika Anda bepergian dalam jangka waktu yang lama, maka matikan lemari es. Biarkan dalam kondisi terbuka supaya jamur tidak terbentuk di dalamnya.
Tidak ada komentar: