Berwisata Murah Meriah di Hutan Kota Srengseng

Berwisata Murah Meriah di Hutan Kota Srengseng

Tidak sedikit tempat menarik di Jakarta Barat yang layak untuk disambangi. Namun, jika kalian rindu akan hijaunya Jakarta, maka lokasi yang satu ini harus kalian kunjungi. Di samping menyegarkan, kalian pun tidak perlu merogoh saku yang dalam untuk datang ke sini. Di tempat ini, teman-teman bisa berwisata alternatif secara murah meriah.

Jakarta sekarang ini tidak ubahnya seperti kota-kota metropolitan yang ada di negara maju. Bangunan-bangunan tinggi berparas beton dan kaca banyak yang terlihat saat teman-teman memandang ke berbagai penjuru kota. Persaingan untuk maju membuat Jakarta menjadi kota yang penuh dengan bangunan, kendaraan, dan juga manusia.

Bagi teman-teman yang bertumbuh di era tahun 90-an, tentunya kangen akan Jakarta tempo dulu. Saat itu, teman-teman masih dapat melihat lahan persawahan, tanah kosong untuk resapan air, dan minim sekali akan bangunan tinggi. Bahkan, wisata yang bersifat alam pun masih banyak ditemukan di tengah kota.

Nah, bila teman-teman rindu dengan hijaunya Jakarta sembari berwisata, maka kalian dapat mengunjungi Hutan Kota Srengseng yang terletak di Jalan Haji Kelik, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Saya akan mengajak kalian menyambangi paru-paru Jakarta di tengah hutan beton Ibu Kota, setidaknya untuk melepas kangen dan menikmati nostalgia sewaktu Jakarta masih menjadi kota yang ramah.

Mari Berkenalan dengan Hutan Kota Srengseng

Area depan Hutan Kota Srengseng terlihat hijau layaknya sebuah hutan. Papan nama bertuliskan HKS berdiri kokoh dan diletakkan di tengah-tengah taman. Taman kecil ini ditanami beberapa jenis tanaman yang terlihat begitu hijau ketika teman-teman memandanginya.

Bila teman-teman masuk ke bagian lebih dalam lagi, maka kalian akan menjumpai sebuah gedung yang sejajar dengan pos jaga. Di sebelah gedung yang merupakan kantor tersebut, terdapat sebuah mushola yang berdekatan dengan toilet.

Para pengunjung akan dimintai uang masuk dan uang parkir kendaraan di pos jaga yang dilengkapi dengan portal tersebut. Tiket per orang dihargai Rp 2.000, sedangkan untuk kendaraan bermotor roda dua dihargai Rp 2.000 dan mobil Rp 4.000.

Baca juga: Lembaran Al Quran Raksasa di Hutan Kota Srengseng

Lahan parkir kendaraan terletak di depan area taman bermain anak. Sementara itu, beberapa lapak pedagang yang menjual makanan dan minuman terlihat berjejer menghiasi area dekat parkir kendaraan. Nah, jika teman-teman sudah menjelajah hutan, kalian boleh jajan di tempat ini.

Selepas memarkirkan kendaraan roda dua yang saya gunakan untuk mengunjungi tempat ini, saya pun melangkah dengan pasti untuk melepas rasa rindu pada hutan terluas yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.

Menyusuri bagian dalam hutan, kalian akan melihat beragam jenis pohon yang tinggi dan besar. Jumlahnya ratusan dengan puluhan spesies. Saking rimbunnya pepohonan di sini, membuat beberapa area dirasa cukup gelap pada beberapa bagian. Tetapi, inilah yang ditawarkan Hutan Kota Srengseng, yakni kesan sejuk dan nyaman.

Meskipun teman-teman berkunjung ketika matahari sedang terik, namun kalian tidak akan merasakannya. Hanya saja, ada sesuatu yang masih mengganggu di antara kenyamanan tersebut, yaitu banyaknya sampah dedaunan yang berserakan dan beberapa bagian jalan setapak sudah berlumut. Hal ini mungkin lantaran belum ada petugas kebersihan yang sempat untuk menyapunya.

Di beberapa titik, terdapat tempat pembuangan sampah yang sudah dibedakan untuk organik dan non-organik. Tetapi, ada tempat sampah yang tiangnya sudah berkarat dan tidak menancap sempurna di permukaan tanah sehingga diikatkan ke tiang yang lain.

Selain itu, pembatas hutan dengan jalan di sekitarnya sudah tidak tertutup sempurna di beberapa titik. Masyarakat pun bisa dengan bebas keluar-masuk lewat celah tersebut.

Bekas Pembuangan Sampah

Hutan Kota Srengseng dulunya merupakan tempat pembuangan sampah. Pemprov DKI Jakarta menjadikan lahan ini sebagai area pembuangan sampah sesudah Wali Kota membebaskan di tahun 1986. Tetapi, saat telah banyak pemukiman warga dan mereka resah akan bau sampah, maka Wali Kota meminta untuk mengubah fungsi area tersebut menjadi sebuah hutan kota.

Kemudian, Surat Keputusan Hutan Kota Srengseng pun dikeluarkan pada tahun 1995. Sejak saat itu, hutan kota mulai ditanami pohon dan dibuatkan sungai buatan. Hutan dengan luas 15 hektar ini pun menjadi salah satu hutan asli dan terluas yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.

Akses Menuju ke Sini

Kendaraan Pribadi
  • Tol Jakarta Outer Ring Road, keluar di gerbang tol Joglo Kelapa Dua atau lewat Jl, Panjang Raya.
Kendaraan Umum
  • Trans Jakarta, turun di Kelapa Dua Sasak. Dilanjutkan dengan berjalan kaki sekira 1,1 km atau dengan memakai jasa ojek atau taksi online.
Baca juga: FOTO: Hutan Kota Srengseng

    إرسال تعليق

    0 تعليقات