Sekira awal bulan Februari 2015 silam, saya memperoleh beberapa biji tanaman Anthurium. Biji Anthurium tersebut didapat dari salah seorang kerabat yang memiliki tanaman indukannya.
Selanjutnya biji-biji tersebut saya semai pada wadah berupa stoples bekas kue. Media tanam yang saya gunakan adalah produk media siap tanam yang bisa dibeli di toko perlengkapan pertanian.
Selain dapat digunakan untuk tanaman Anthurium, produk media tanam tersebut diperuntukkan juga bagi tanaman Aglaonema, Sanseviera, dan tanaman indoor lainnya.
Media tanam tersebut terdiri dari campuran sekam bakar, cocopeat, akar pakis, dan kotoran kambing. Selain itu, media tanam ini juga diperkaya dengan unsur-unsur makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan komposisi tersebut, diharapkan tanaman akan tumbuh subur, sehat, dan berdaun lebat.
Setelah menunggu kira-kira satu bulan, salah satu biji Anthurium tersebut ada yang mulai berkecambah yang ditandai dengan munculnya daun di permukaan media semai. Hari-hari berikutnya, biji-biji yang lain ikut menyusul tumbuh.
Nah, sesudah beberapa minggu kemudian, total ada 7 biji yang berhasil tumbuh. Karena persemaian saya letakkan di dalam kamar, maka batang-batang bibit tanaman Anthurium tersebut menjadi panjang-panjang.
Kini, tibalah saatnya untuk memindahkan bibit tersebut ke single pot atau pot tunggal sebab tampaknya bibit-bibit tersebut sudah kelihatan sesak di tempat persemaian.
Karena pertumbuhannya tidak seragam, ketika akan dipindahkan bibit-bibit tersebut memiliki jumlah daun yang beragam. Ada yang sudah memiliki tiga helai daun, namun ada juga yang masih berdaun satu helai. Yang berdaun tiga helai, mungkin dia biji yang pertama kali tumbuh.
Pemindahan bibit Anthurium ini ke single pot ini membutuhkan bahan-bahan seperti media tanam, styrofoam, dan pot. Pot yang saya gunakan untuk kegiatan ini adalah pot plastik berukuran 17 cm dengan 6 lubang di dasarnya. Selain itu, pot plastik berwarna hitam ini juga memiliki kaki-kaki.
Langkah pertama untuk memindahkan bibit Anthurium ini adalah dengan memasukkan beberapa potong styrofoam di bagian dasar pot. Gunanya styrofoam ini adalah untuk menahan media tanam agar tidak lolos melalui lubang-lubang pot. Di samping itu, styrofoam ini juga untuk memudahkan air sisa penyiraman keluar dari pot sehingga tidak menyebabkan air tergenang di media dalam pot.
Sesudah itu, masukkan media tanam ke dalam pot hingga kira-kira ⅔ tinggi pot. Kemudian, dengan hati-hati dan perlahan-lahan, ambil salah satu bibit dari media persemaian. Lalu, letakkan bibit tersebut di dalam pot dan tambahkan media tanam agar tanaman bisa tegak berdiri. Namun, penambahan media tanam ini jangan sampai menyentuh bibir pot agar terlihat rapi dan tidak berantakan. Setelah semua bibit selesai dipindahkan ke masing-masing pot, lakukan penyiraman dengan menggunakan spray.
